Monday, May 1, 2017

Desain dan Perencanaan Belt Conveyor Part 1

Belt conveyor umumnya digunakan untuk mengangkut material secara horisontal dari satu lokasi ke lokasi lain. Ini terbuat dari belt karet yang melingkar di atas idler (roller). Idler diatur membentuk palung di sisi pembawa dan rata di bagian bawah, atau sisi putaran kembali. Unit penggerak memindahkan satu atau lebih puli yang menggerakkan belt. Seluruh conveyor dibangun pada struktur baja, yang menopang dan menempatkan idler berjajar lurus, serta menyangga puli dan penggerak.
Gambar 1 Potongan Belt Conveyor
Belt conveyor mampu menangani berbagai macam bulk material. Belt conveyor cocok untuk menangani material tertentu yang mudah menyebabkan korosif menyerang pada bagian-bagian yang terbuat dari besi atau logam pada conveyor. Kisaran jumlah material yang dibawa belt conveyor dibatasi oleh lebar belt, dan materialnya bisa bervariasi dari bahan kimia yang sangat halus sampai biji-bijian, batu, batu bara, atau serbuk kayu. Kandungan air dari bahan dapat bervariasi dari basah sampai kering dan berdebu, serta yang lengket, atau memiliki kecenderungan dikemas karena kelembaban yang tinggi. Material yang mudah rapuh hanya dapat dibawa pada conveyor belt dengan tingkat degradasi minimum. Belt conveyor umumnya disebut unit pembersih diri saat membawa bahan yang cukup kering, Jika material sedikit lembab atau sangat halus, material yang sangat ringan dapat menempel menutupi permukaan belt putaran kembali. Belt conveyor sangat awet saat menangani material seperti batu hancur, pasir, atau kerikil.

Untuk merancang conveyor belt yang akan memberikan kinerja maksimal pada biaya minimum per ton material yang ditangani. Untuk melakukannya, perlu diketahui jawaban atas pertanyaan berikut:

  1. Berapa jarak horisontal yang akan dituju material?
  2. Berapakah tinggi vertikal bahan yang akan diangkat atau diturunkan?
  3. Bahan apa yang harus ditangani dan berapa berat per kaki kubiknya?
  4. Berapakah kapasitas yang dibutuhkan rata-rata dalam ton per jam? Dan maksimal dalam ton per jam?
  5. Bagaimana aliran bahan ke sabuk dikontrol?
  6. Berapakah dimensi benjolan terbesar?
  7. Berapa persen dari total volume yang akan ditangani akan terdiri dari ukuran benjolan terbesar?
  8. Apakah bahannya panas, dingin, basah, kering, lengket, Berminyak, abrasif, atau korosif? Sampai seberapa jauh?
  9. Berapa banyak titik pemuatan yang ada dan di mana letaknya?
  10. Bagaimana bahan yang harus dikeluarkan dari conveyor di atas pulley head, atau melalui tripper?
  11. Berapa banyak titik pembuangan yang ada dan di mana letaknya?
  12. Dimana lokasi yang paling aman untuk drive?
  13. Apakah motor listrik atau beberapa jenis mesin lainnya bisa digunakan untuk menggerakkan conveyor?
  14. Jika motor listrik, apa karakteristik arus dan tegangannya? Berapakah kecepatan output, ukuran dan kunci poros outputnya?
  15. Apakah bahan yang harus ditimbang saat transit di belt? Jika demikian, tentang lokasi apa?
  16. Apakah ada pemisah besi dari material saat melewati puli keluaran?
  17. Berapa jam (setiap hari) conveyor akan beroperasi?
  18. Apa kondisi iklimnya? (Ambient atau suhu sekitarnya; maksimum dan minimum)
  19. Apakah konveyor dimaksudkan untuk reversibel?
  20. Apakah konveyor tertutup, atau apakah terkena cuaca?

                            Jawaban pertanyaan 1 dan 2 akan menentukan apakah conveyor belt akan melakukan pekerjaan dengan biaya minimum atau berlawanan dengan, katakanlah, elevator dan screw.
                            Jawaban pertanyaan 3 sampai 7 akan menentukan kecepatan konveyor, lebar sabuk yang akan digunakan, daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan konveyor, jenis drive yang akan digunakan, jumlah lapisan pada sabuk, diameter puli dan Poros, tipe dan jarak idler roller.
                            Jawaban untuk pertanyaan 3 sampai 11 akan menentukan kualitas dan ketebalan penutup karet pada belt.
                            Setelah engineer memiliki jawaban, dia dapat menentukan apakah conveyor belt dapat melakukan pekerjaan yang lengkap, atau sebagian dapat menangani material dengan jarak tertentu dan kemudian melepaskannya ke perangkat mekanis lainnya, seperti bucket elevator, Untuk mengantarkan material yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, tata letak konveyor akan memerlukan sudut atau kenaikan yang lebih besar daripada inklinasi aman maksimum untuk material yang ditangani. Jika demikian, kombinasi dari conveyor belt dan bucket elevator bisa mencapai hasil yang diinginkan. Banyak produsen bagian belt conveyor, termasuk perusahaan sabuk karet, mempublikasikan data teknik lengkap mengenai tingkat aman belt terhadap material.

                            1 comment: